Perubahan , kompleksitas, ketidakpastian dan konflik merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Pada uraian ini di awali dengan studi kasus yang menggambarkan dinamika keempat elelmen penting di atas dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Disini juag disampaikan bagaiamana 4 elemen di atas saling mempengaruh. Tujuan utama pada bab I ini adalah memperkenalkan pada kekuatan, kelemahan, peluang dan anacaman yang berkaitan dengan cara-cara alternative untuk menghadapi perubahan, kompleksitas, ketidakpastiaan, dan konflik.
Bab I ini di awali dengan studi kasus megaproyek lahan gambut dan reformasi politik di Indonesia. Proyek besar di Kalimantan timur inimerupakan salah satu contoh nyata proyek yang kontroversi dan memprese tasikan kompleksitas, ketidakpastiaan, dan perubahan persoalan lingkungan. Proyek ini bertujuan untuk mempertahankan swasembada pangan di Indonesia pada massa orde baru. Namun, proyek ini bertepuk sebelah tangan artinya pemerintah pusat berjalan sendiri tanpa mempertimbangkan dengan pemerintah daerah. Pemerintah tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain, missal bagaiamana dampak lingkungan dari proyek ini?meliputi kerusakan ekosistem, system tata nilai penduduk setempat, status social dan ekonomi.
Dengan demikian kasus di atas, menimbulkan permasalahan lingkungan yang kompleks penuh dengan ketidakpastian, konflik-konflik kepentingan . Banyak hal dapat dipelajari dari kasus ini berkaitan dengan empat aspek di atas:
Perubahan: perencana pengelola lingkungan harus siap menghadapi perubahan, baik perubahan linkungan, maupun perubahan systems, social, ekonomi, dan politik serngkali mewarnai proses-proses pengambilan keputusan.
Kompleksitas : Dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan memang suatu yang kompleks dan tidak selalu dipahami secara utuh. Perencana dan pengelola lingkungan harus memahami bahwa tidak semua perubahan lingkungan dapat diprediksi sebelumnya. Demikian pula dengan kasus di atas, dampak perubahan lahan gambut menjadi lahan persawahan.
Kertidakpastian: perencana dan pengambil keputusan harus memahami pula bahwa lingkungan dipenuhi dengan ketidakpastian. Mereka harus bernani mengambil keputusan ketika tidak semua informasi dan pemahaman dapat diperoleh secara utuh.
Konflik : perbedaan dan pertentagan kepetingan seringkali muncul dalam pengalokasian sumberdaya alam dan pengambilan keputusan. Pertentangan ini tersebut serignkali merefleksi perbedaan pandangan, ideologi dan harapan. Pengelola lingkungan dan pengambilan keputusan di tantang untuk dapat mengakomadasi berbabagai perbedaa tersebut serta mencari jalan tengah yang dapat di teriama oleh semua pihak.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas digambarkan bahwa pengelola sumber daya alam dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari isu-isu social, ekonomi, dan politik yang lebih luas. Sebagai hasil dari berbagai kaitan dan pertimbangan, gagasan tentang” berfikir global dan bertindak lokal dapat di ubah menjadi “ berfikir lokal dan bertindak global”.
0 Komentar